jpnn.com, JAKARTA - Literasi keuangan yang dimiliki generasi muda masih perlu ditingkatkan agar mereka mampu mengelola finansialnya secara sehat dan berkelanjutan. Hal ini karena pengelolaan keuangan tidak hanya sebatas menabung atau berinvestasi.
Lebih dari itu, perencanaan yang matang mencakup pengelolaan pemasukan dan pengeluaran, kesiapan menghadapi keadaan darurat melalui dana darurat, serta perlindungan terhadap risiko finansial lewat asuransi.
"Namun, faktanya banyak anak muda masih menganggap asuransi, terutama asuransi kesehatan, belum menjadi prioritas," kata Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, Jumat (25/7).
Hal ini diperkuat dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan, tingkat literasi asuransi baru mencapai 45% pada 2025. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran akan pentingnya perencanaan serta perlindungan keuangan masih memiliki ruang untuk peningkatan.
"Padahal, justru di usia muda ketika kondisi kesehatan masih optimal dan biaya premi lebih terjangkau adalah saat paling tepat untuk mulai memiliki perlindungan. Kombinasi dari asuransi dan dana darurat menjadi fondasi penting dalam menciptakan keamanan finansial," ujarnya.
Melihat pentingnya literasi keuangan bagi anak muda, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berpartisipasi dalam acara Young On Top National Conference (YOTNC) ke-15, di Balai Kartini, Jakarta. YOTNC merupakan flagship event tahunan yang digagas oleh komunitas anak muda terbesar di Indonesia, Young On Top.
Acara ini diramaikan oleh lebih dari 5.200 peserta yang hadir secara daring dan luring. YOTNC menghadirkan rangkaian sesi diskusi, presentasi, dan interaksi langsung dengan pembicara-pembicara terpilih yang memiliki latar belakang finance dan melek digital.
"Kami mendorong peningkatan kesadaran finansial dan proteksi diri di kalangan generasi muda," ucapnya.
