jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menggagas Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk menggantikan program Sekolah Rakyat. Namun, dalam penerapannya ada perbedaan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan RIAS merupakan tempat pendidikan berbasis asrama yang diperuntukan bagi keluarga tidak mampu. Hanya saja, mereka tetap bersekolah di sekolah reguler.
Setiap hari, siswa akan diantar ke sekolah masing-masing menggunakan bus sekolah. Saat pulang sekolah, mereka tidur siang. Kemudian di sore hari mereka mengikuti kegiatan minat bakat.
“Saat ini sudah ada 110 anak yang tinggal di asrama RIAS. Mereka berasal dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP),” kata Eri seusai melakukan peninjauan, Selasa (14/7).
Eri mengatakan di RIAS, siswa diwajibkan menginap, mengikuti kegiatan rutin seperti ibadah, olah raga hingga belajar.
“Mereka juga dibina untuk uji mengembangkan bakat dan minat seperti melukis, band, tinju, futsal, digitalisasi hingga kegiatan lainnya,” jelasnya.
Eri menjelaskan mulanya diminta oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyediakan lahan tujuh hektare sebagai fasilitas Sekolah Rakyat karena di Surabaya tak ada lahan seluas itu maka RIAS menjadi solusinya.
Walaupun RIAS bukan bagian dari program Kementrian Sosial seperti Sekolah Rakyat, RIAS sama-sama diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.