jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Riyono mengaku heran ada aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat yang memiliki keanekaragaman hayati terbaik di dunia.
"Keserakahan macam apa yang tutup mata terhadap kawasan konservasi ini," tanya dalam keterangan persnya, Senin (9/6).
Dia mengatakan kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, sebagai satu di antara lokasi dengan keanekaragaman hayati laut terbaik di dunia.
Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan Raja Ampat menjadi rumah bagi lebih dari 1.600 spesies ikan dan 75 persen spesies karang.
Riyono bahkan mengatakan enam dari tujuh jenis penyu yang terancam punah berada di perairan Raja Ampat serta 17 spesies mamalia laut.
"Nilainya jika diuangkan triliunan," kata pria yang akrab disapa Riyono Caping itu.
Dia mengatakan aktivitas pertambangan berpotensi merusak terumbu karang dan berbagai jenis biota laut akibat sedimentasi.
Riyono pun mempertanyakan alasan Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa memberikan izin tambang untuk kawasan Raja Ampat.