jateng.jpnn.com, SEMARANG - Di tengah riuhnya Tembalang dengan lalu lintas mahasiswa dan pekerja setiap hari, ada sebuah kedai kopi mungil yang justru menawarkan keheningan.
Namanya Amerta Home Brewer, sebuah hidden gem yang kini ikut ambil bagian dalam Penta Klabs 5, program seni dan literasi yang digagas Kolektif Hysteria.
Berlokasi di gang kecil Jalan Tirto Agung Barat 1, Banyumanik, Amerta sejak 2020 konsisten menghadirkan ruang intim untuk diskusi buku, nonton film, hingga pembacaan puisi.
“Awalnya hanya tempat kumpul teman-teman. Lama-lama berkembang jadi ruang komunitas literasi,” kata Dika Prabowo, pemilik Amerta Home Brewer, Sabtu (23/8).
Meski sederhana, Amerta dipilih sebagai kolaborator Penta Klabs 5 karena dianggap mampu menjaga nyala aktivitas seni di kawasan yang minim kegiatan kebudayaan.
“Dengan segala keterbatasannya, Amerta membuktikan bisa bertahan dan tetap aktif,” ujar kurator Ragil Maulana.
Selama Agustus 2025, Amerta menggelar rangkaian acara tiap Jumat, mulai dari Pekan Baca Amerta, lokakarya cetak linocut, hingga temu puisi. Uniknya, semua kegiatan digagas dan dijalankan oleh komunitas, tanpa bergantung pada nama besar atau keramaian massa.
“Yang penting ada ruang untuk ngobrol dan berbagi. Itu yang bikin tempat ini selalu terasa hidup,” imbuh Dika.