jatim.jpnn.com, SURABAYA - Minimnya jumlah peserta didik baru di SDN Wayut 01, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, menjadi sorotan menjelang tahun ajaran 2025/2026.
Pemerintah desa menilai ada sejumlah faktor yang memengaruhi rendahnya angka pendaftaran siswa di sekolah tersebut.
Kepala Desa Wayut Subroto menyebut posisi geografis desa yang berdekatan langsung dengan Kota Madiun sebagai salah satu penyebab utama.
Warga cenderung memilih menyekolahkan anak ke SD yang berada di wilayah kota karena dinilai lebih unggul dari segi fasilitas.
“Sekolah-sekolah di kota seperti SDN Ngegong, Madiun Lor, Winongo, hingga Sogaten menjadi incaran warga karena dianggap lebih representatif,” ujar Subroto, Senin (16/6).
Menurutnya, kecenderungan ini tidak hanya terjadi di desanya. Beberapa wilayah penyangga lain yang berbatasan dengan Kota Madiun juga mengalami kondisi serupa, di mana warga lebih memilih sekolah di luar kabupaten demi kualitas pendidikan yang lebih mereka yakini.
“Banyak orang tua lebih memilih yang sudah pasti, daripada berjudi dengan masa depan anak-anaknya,” katanya.
Selain faktor lokasi, tren masyarakat yang memilih lembaga pendidikan dengan nuansa keagamaan juga turut mempengaruhi minat terhadap SD negeri.