jateng.jpnn.com, BATANG - Operasi Patuh Candi 2025 di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang dilakukan pada 14-27 Juli 2025, mencatat sebanyak lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana mengatakan selama dua pekan operasi digelar, terjadi 19 kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 5 orang tewas, 22 luka ringan, serta kerugian materiil mencapai Rp37,6 juta.
“Secara status jalan, jalur nasional menyumbang angka kecelakaan terbanyak dengan sembilan kejadian. Untuk fungsi jalan, kecelakaan paling banyak terjadi di jalan arteri,” ujar AKBP Edi di Batang, Selasa (29/7).
Kecelakaan terbanyak terjadi saat jam sibuk antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB, yakni sebanyak tujuh kejadian.
Dari data yang dihimpun, pengemudi usia muda hingga menengah mendominasi pelaku kecelakaan, khususnya kelompok umur 16-20 tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun, hingga 56-60 tahun. Masing-masing menyumbang tiga kasus.
Yang mengkhawatirkan, karyawan swasta mendominasi pelaku kecelakaan, dengan jumlah 13 orang, dan 11 di antaranya diketahui tak memiliki SIM.
“Dari sisi korban, kelompok usia 26-30 tahun, 31-35 tahun, dan 56-60 tahun tercatat paling banyak, masing-masing empat orang. Profesi korban juga didominasi karyawan swasta,” jelasnya.
AKP Ahmad Zainurrozaq dari Satlantas Polres Batang menambahkan, sepeda motor menjadi kendaraan paling banyak terlibat kecelakaan, yakni sebanyak 25 unit.