jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pernyataan kontroversial dari sejumlah pejabat yang memicu amarah publik kembali menjadi sorotan.
Kasus terbaru yang memicu kehebohan adalah ucapan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa yang menilai tuntutan mahasiswa hanya suara sebagian kecil rakyat.
Ada pula penyataan Menteri Agama Nasarudin yang terkesan merendahkan guru.
Menanggapi hal itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad mengatakan bahwa pejabat publik harus sangat berhati-hati dalam berkomunikasi karena mereka tidak lagi merepresentasikan diri sendiri, tetapi lembaga negara yang dipimpinnya.
Menurut Nyarwi, setiap pejabat memang memiliki gaya komunikasi masing-masing.
Namun, seringkali gaya tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat yang menginginkan pemimpinnya lebih banyak mendengar dan menampung aspirasi.
"Ya, saya kira Menteri Keuangan harus memperbaiki gaya komunikasinya karena tidak bisa lagi sekadar merepresentasikan diri sendiri, tetapi lembaga negara yang dipimpinnya," ungkap Nyarwi pada Senin (15/9).
Ia menegaskan bahwa pernyataan kontroversial dari seorang menteri dapat menimbulkan dampak negatif yang luas.