jatim.jpnn.com, PAMEKASAN - Kasus dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kecamatan Pagantenan, Pamekasan, Madura.
Insiden itu dialami delapan siswa SDN Pasanggar 1. Mirisnya, peristiwa ini ternyata diwarnai kemunculan dugaan intimidasi kepada anak-anak tersebut.
Kapolsek Pegantenan Iptu Heri Siswanto menjelaskan kejadian itu bermula sekitar pukul 09.00 WIB, saat jam istirahat pertama, Selasa (16/9). Mereka mengalami mual setelah menyantap MBG.
“Sebagian siswa setelah makan MBG itu muntah-muntah. Orang tuanya kemudian tidak terima karena anaknya pulang dengan kondisi muntah-muntah, bahkan ada yang menyampaikan kemarahan lewat pesan suara,” kata Heri, Jumat (19/8).
Mendapat laporan itu, pihaknya langsung memeriksa dapur penyedia MBG di Desa Pasanggar, termasuk mengambil dua sampel makanan untuk diuji laboratorium.
“Nah, setelah itu anggota kami menelusuri ke dapur MBG di Desa Pasanggar itu. Kemudian ketemulah dengan kepala dapurnya, dengan ahli gizinya, kemudian menyaksikan bagaimana proses daripada pengolahannya produksinya, kemudian juga penyajiannya, terus menunya. Anggota kami mengamankan sampel dua ompreng (porsi),” ucapnya.
Setelah kejadian itu, justru beredar rekaman video seorang wali murid menyebut muntah-muntah yang dialami anaknya adalah karena kekenyangan, bukan karena keracunan MBG.
Heri pun mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan intimidasi atau intervensi itu