jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Viva Yoga Mauladi mengaku tak tahu sumber informasi Ribka Tjiptaning atau Mbak Ning, sehingga Ketua DPP PDI Perjuangan itu bilang partai berkelir merah hanya dijatah tujuh persen pada Pemilu 2029.
Dia hanya mengatakan sudah bukan zamannya di perpolitikan Indonesia menekan partai agar memperoleh suara di angka tertentu pada pemilu.
"Sudah tidak zamannya lagi menggunakan 'kekuatan gaib' untuk melakukan rekayasa politik dan mengintimidasi partai politik tertentu," kata Viva melalui layanan pesan, Senin (28/7).
Wamen Transmigrasi itu mengatakan saat ini semua serbatransparan dan terbuka, sehingga praktik menghambat partai memperoleh suara akan tercium.
Viva Yoga melanjutkan nitizen dan kaum milineal sebagai pengguna media sosial saat ini melek demokrasi serta bakal mengawasi seluruh proses politik.
"Tidak ada yang lolos dari kacamata pengawasan mereka," lanjut dia.
Kedua, kata Viva Yoga, pemerintah era Prabowo Subianto berkomitmen membangun proses demokrasi yang bersih, konstitusional, dan menjunjung tinggi hak-hak rakyat sebagai pemegang kedaulatan negara.
Dengan kondisi seperti itu, dia merasa sudah tidak ada celah melakukan intimidasi, rekayasa, dan melanggar konstitusi.