jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengajak semua pihak tidak berpikir negatif setelah Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menetapkan Hari Kebudayaan Nasional (HKN).
Diketahui, Fadli menetapkan HKN pada 17 Oktober atau bertepatan dengan tanggal lahir Presiden RI Prabowo Subianto.
"Ya, kebetulan saja, sehingga tidak perlu tendensius," kata Said menjawab pertanyaan awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/7).
Ketua Banggar DPR RI itu mengajak semua pihak untuk memperhatikan substansi dari pemerintah menetapkan HKN, ketimbang penentuan waktu.
"Tidak perlu, lah, kita ini melebih-lebihkan sesuatu, yang penting substansinya bahwa kita punya HKN," lanjut Said.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) itu menuturkan penetapan HKN membuat pemerintah pusat dan daerah memiliki gambaran terkait budaya yang akan diangkat.
"Ya, dari pusat sampai daerah semua itu memberikan gambaran konkret tentang kearifan lokal budaya masing-masing, kan, itu luar biasa," kata dia.
Sebelumnya, Menbud Fadli Zon menetapkan 17 Oktober sebagai HKN dengan pertimbangan mendalam merujuk Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo pada 17 Oktober 1951.
