jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Ciputra (UC) Surabaya memperkenalkan instalasi inovatif bertajuk Yogyakarta’s Soundscape Virtual Museum dalam pameran Lawatan Nusa Raya: Ritus Raya di Bentara Budaya Yogyakarta pada awal Agustus 2025.
Pameran ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan.
Proyek riset terapan ini dipimpin Prof Christina Eviutami Mediastika dari Program Studi Arsitektur UC, dengan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) periode Juni–Desember 2025.
Kolaborasi ini melibatkan tiga prodi UC—Arsitektur, Visual Communication Design (VCD), dan Informatika—serta menggandeng ITB, UGM, dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Menurut Christina, riset ini lahir dari keprihatinan hilangnya bunyi khas Yogyakarta akibat modernisasi.
“Identitas kota bukan hanya visual, tetapi juga akustik. Bunyi andong, drumband subuh, atau kicau burung adalah bagian dari sejarah emosional masyarakat. Apabila tidak diarsipkan, generasi mendatang bisa kehilangan warisan tak benda ini,” jelasnya.
Instalasi ini menghadirkan mural raksasa karya mahasiswa VCD UC di bawah arahan Putu Wardhani, laboran Arsitektur UC sekaligus seniman.
Mural memvisualkan kontras Yogyakarta tempo dulu dengan bunyi tradisional dan atmosfer alami, berhadapan dengan kondisi masa kini yang padat kendaraan dan wisatawan. Visual tersebut dipadukan dengan teknologi soundscape interaktif hasil riset tim Informatika UC.