jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya resmi meluncurkan identitas baru bertajuk UMSURA sebagai bagian dari penyegaran branding dan penguatan komitmen kampus dalam menjawab tantangan global.
Rektor UMSURA Dr Mundakir menyatakan pembaruan ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi langkah strategis untuk memperkuat peran kampus dalam kontribusinya terhadap bangsa.
“Branding ini bagian dari komitmen kami sebagai lembaga pendidikan untuk menjadi solusi bagi bangsa. Spirit globalisasi menuntut kami memberi ruang dan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa dan lulusan untuk melihat peluang di luar sana,” ujar Dr Mundakir, Selasa (9/12).
Menurutnya, UMSURA ingin terus berinovasi dan menjadi tempat untuk memperjuangkan nilai kemanusiaan, moralitas, dan kebangsaan yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Penyegaran identitas diperlukan untuk menghadirkan energi baru bagi para pengelola pendidikan di lingkungan UMSURA.
Dr Mundakir menjelaskan nama UMSURA dipilih karena merupakan penyederhanaan dari nama sebelumnya tanpa menghilangkan identitas utama kampus.
“UM itu Universitas Muhammadiyah, SURA itu Surabaya. Kita tidak ingin menghilangkan istilah UM Surabaya yang sudah dikenal. Jadi, kami gabungkan saja menjadi UMSURA—lebih simpel, lebih mudah, tetapi tetap menjaga rekognisi yang sudah ada,” katanya.
Dr Mundakir menjelaskan proses riset branding ini berlangsung sekitar enam bulan, mulai dari pemilihan warna, perumusan makna nama, hingga penyusunan tagline dan motto baru kampus.



















































