jpnn.com, TEGAL - Warga Desa Margaayu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan dampak polusi udara, suara bising, getaran, dan debu yang diduga ditimbulkan adanya aktivitas produksi bata ringan (hebel) dari PT MSM.
Keluhan itu juga dirasakan oleh pihak sekolah dan warga yang tinggal di sekitar pabrik hebel. Berdasarkan pantauan awak media di lapangan pada Senin (15/9), debu berterbangan hingga ke area Sekolah Menengah Pertama (SMP) AT-TIN UMP yang berbatasan langsung dengan pabrik.
Dampak dan keluhan warga seperti diungkapkan Kepala Sekolah SMP AT-TIN UMP, Prayitno bahwa polusi tersebut sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Dampaknya luar biasa, mulai dari debu dan bau. Murid dan guru tidak bisa lepas dari masker saat kegiatan belajar mengajar," ujar Prayitno pada awak media, Selasa.
Dia menambahkan sudah ada guru yang mengalami batuk-batuk akibat polusi tersebut.
Hal serupa disampaikan oleh Suduri, warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi pabrik berada.
Dia menyebutkan empat poin utama yang menjadi keluhan, yaitu asap, debu, bau dan getaran yang mengganggu.
"Kalau malam mereka lagi beraktivitas, terasa getaran bumi. Asap, debu, bau, dan suara bising juga mengganggu," kata Suduri.