jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 613 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) diterjunkan untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kegiatan dengan tema “KKN UPGRIS Mengabdi” ini berlangsung selama dua bulan, mulai pertengahan Agustus hingga 15 Oktober 2025.
Ketua LPPM UPGRIS Wiyaka menjelaskan KKN tahun ini diarahkan untuk mendukung program pemerintah daerah, terutama dalam verifikasi dan validasi rumah tidak layak huni (RTLH).
“Tugas mahasiswa adalah memastikan data itu benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika ada perubahan, baik penambahan maupun pengurangan, hasilnya akan kami laporkan ke kecamatan, desa, kabupaten hingga provinsi,” ujar Wiyaka saat penerjunan mahasiswa di Kantor Bupati Semarang, Selasa (26/8).
Menurutnya, pemerintah provinsi maupun kabupaten telah melakukan pendataan sementara melalui tim kelurahan dan desa. Selanjutnya, mahasiswa KKN akan melakukan pengecekan langsung ke lapangan.
“Harapannya, data ini benar-benar valid untuk dijadikan dasar program pengentasan kemiskinan maupun penanganan RTLH,” ujarnya.
Selain fokus pada verifikasi RTLH, mahasiswa juga tetap melaksanakan program rutin KKN yang mencakup pendidikan dan literasi digital, kesehatan, penguatan UMKM, lingkungan dan pemukiman.
Sebelum diterjunkan, mahasiswa sudah melakukan survei untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat di lokasi masing-masing.