jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dengan tema "AAI Bersatu: Menjunjung Tinggi Integritas Profesi, Persatuan Organisasi, dan Perlindungan Anggota" di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta, pada Jumat (15/5).
Munaslub ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapimnas dan Rakernas DPP AAI 2023, salah satunya membahas persiapan rekonsiliasi dan persatuan kembali tiga kubu AAI, yaitu kubu Palmer Situmorang, Arman Hanis, dan Ranto P Simanjuntak.
Ketua Umum AAI, Arman Hanis, menyatakan bahwa dirinya bersama dua ketua umum lainnya tidak akan mempromosikan salah satu calon dalam Munaslub ini.
"Perlu saya garis bawahi bahwa MoU atau kesepakatan bersama ketiga ketua umum itu kami selaku ketua umum tidak akan mengendorse atau mencalonkan salah satu dari kami," kata Arman Hanis.
Ia mempersilakan seluruh anggota AAI yang berminat untuk maju sebagai calon ketua umum. "Jadi, seluruh anggota yang berkeinginan untuk maju sebagai calon ketua umum di dalam MoU bersama nanti itu dipersilakan untuk mempersiapkan diri untuk mendaftar sebagai calon ketua umum," ujarnya.
Arman Hanis juga menyatakan bahwa mekanisme Munaslub belum diatur dalam AD/ART AAI sehingga diperlukan perubahan. "Setelah Munaslub AAI 2025 dibuka, pimpinan sidang melakukan rekapitulasi dan verifikasi peserta sementara untuk menentukan quorum. Selanjutnya sidang diskors untuk memenuhi quorum," jelasnya.
Selain Munaslub, AAI juga menggelar seminar nasional bertema "Kupas Tuntas RUU KUHAP: Tantangan dan Peluang Bagi Penegakan Hukum Pidana yang Efektif dan Berintegritas".
Sekretaris Jenderal AAI, Bobby R Manalu, mengatakan seminar ini menjadi ruang bagi advokat untuk menyampaikan masukan terkait RUU KUHAP. "Seminar ini menjadi ruang yang tepat bagi kita untuk menyuarakan pikiran-pikiran yang jernih, menyampaikan masukan yang obyektif dan menggagas solusi atas berbagai tantangan yang mungkin muncul dari implementasi RUU tersebut," kata Bobby.
