jabar.jpnn.com, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok meminta pembangunan gereja GBKP Runggun Studio Alam, di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, dihentikan sementara waktu.
Hal tersebut dilakukan, seusai adanya aksi demo penolakan pembangunan gereja dari warga sekitar.
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Mangnguluang Mansur mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak kelurahan, warga, serta pihak gereja.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok ini menuturkan, bahwa pihak gereja telah mengajukan proses perizinan.
“Saya hadir untuk mengetahui masalah sebenarnya, apa sih permasalahannya sampai ada penolakan. Kalau dari Dinas Perizinan, mulai dari proses perizinan sampai sekarang ya SOP-nya sudah benar,” ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwa menurut pengakuan masyarakat penolakan itu muncul lantaran pihak gereja tidak ada komunikasi dengan masyarakat.
“Ya sudahlah, kalau sudah seperti ini, kami juga meminta agar bisa menghormati keputusan masyarakat, jangan ada kegiatan pembangunan dahulu, walaupun tadi sudah ada peletakan batu pertama, tetapi ditahan dulu sampai clear dengan masyarakat,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, menurut laporan warga, tandatangan yang ada di perizinan itu tidak benar.
