AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi

5 hours ago 14

 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Asosiasi Inventor Indonesia (AII bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memaparkan 16 invensi hasil riset Program Grant Riset Sawit (GRS) tahun 2021-2023 yang siap dihilirisasi. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Inventor Indonesia (AII) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memaparkan 16 invensi hasil riset Program Grant Riset Sawit (GRS) tahun 2021-2023 yang siap dihilirisasi. 

Dari 16 invensi yang dievaluasi, AII berhasil mengantar 9 invensi meraih Letter of Intent (LoI) atau surat kesepakatan sementara; 4 lainnya berupa penandatanganan NDA (Non-Disclosure Agreement) atau perjanjian hukum yang melindungi informasi rahasia dari pihak ketiga; dan 2 sisanya menuju NDA.

"Proses komersialisasi hasil riset itu tidak semudah membalik tangan, meski ada hitung-hitungan ekonominya. Karena itu, tugas AII  menjadi jembatan bagi inventor dan investor agar proses ini bisa berjalan lancar," kata Ketua Umum AII, Prof Dr Didiek Hadjar Goenadi di Jakarta, Jumat (28/2).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar bertajuk 'Sosialisasi Hasil Riset GRS 2021-2023' yang menghadirkan narasumber Direktur Penyaluran Dana BPDP, Mohammad Alfansyah; Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Ditjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Lila Harsya Bakhtiar; dan CEO Agro Investama Group, Petrus Tjandra.

Prof Didiek menjelaskan, proses komersialisasi berjalan jalan lambat karena AII harus bisa meyakinkan para calon investor tak hanya soal teknologinya, tetapi juga potensi ekonomi yang ada di dalamnya.

"Sebelum pembahasan teknologi lebih dalam, kita harus buat ikatan dulu dengan investor. Karena teknologi yang kita bicarakan itu kan 'barang dagangan'. Karena itu, kami buat perjanjian yang disebut Non Disclosure Agreement (NDA) agar investor tidak membuka rahasia teknologinya," tuturnya.

Ia mengungkapkan, hal-hal semacam itu bisa menjadi kendala, apalagi jika ada peraturan antarsektor yang tidak sinkron, sehingga menghambat proses hilirisasi. Dia berharap kendala ini mendapat perhatian dari pemerintah, agar makin banyak hasil riset anak bangsa yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Disinggung soal jumlah invensi yang berhasil AII bantu menuju hilirisasi, Prof Didiek menyebut, ada 45 invensi dari riset GRS sejak 2019 hingga 2023 yang dibantu mendapat komitmen dari industri.

Asosiasi Inventor Indonesia (AII menyampaikan paparan 16 invensi hasil riset GRS 2021-2023 yang siap dihilirisasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |