jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah akademisi melakukan kunjungan Tridharma ke Tunisia, negara yang terletak paling utara di Benua Afrika.
Tim ini terdiri atas Rachma Fitriati dari Kluster Center for Innovative and Governance serta Social and Cultural Innovation Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Dekan Sekolah Bisnis IPB Prof. Noer Azzam Achsani, dan Reni Lestari dari BRIN. ikut juga Gufron Albayroni mahasiswa Doktoral Sekolah Kajian Strategik Global UI.
Dalam kunjungan ini, Rachma merasakan betapa bangganya menjadi orang Indonesia, karena masyarakat Tunisia langsung mengenali lewat kopiah yang dikenakan.
"Kami selalu disapa dan dipanggil. Orang Indonesia terkenal sebagai sahabat tua dan rumah kedua bagi rakyat Tunisia," tuturnya, Minggu (19/1).
Tunisia memiliki sejarah panjang dalam peradaban Islam, melihat Indonesia sebagai negara sahabat dengan nilai-nilai Islam yang kuat. Diplomasi kopiah yang diperkenalkan pertama kali oleh Presiden Soekarno saat menemui sahabat karib.
"Di mata rakyat Tunisia, kopiah menjadi ciri khas dan simbol warga Indonesia yang sangat ramah dan bersahaja bagi masyarakat Tunisia," ucapnya.
Gufron Albayroni dan Noer Azzam punya cerita lainnya. Selesai menunaikan salat di Masjid Zaitunah, keduanya langsung didatangi jemaah Tunisia, sambal menunjukkan hasil jepretan foto selfie bersama Dubes RI Zuhairi Misrawi, sambil berujar dengan bangga, "Safir, Safir. Indonesia, Indonesia” yang artinya Duta Besar Indonesia.
"Jemaah Tunisia menghampiri kami karena ciri khas kopiah yang kami kenakan saat beribadah di Masjid Zaitunah," kata Noer Azzam diaminkan Gufron Albayroni.