jpnn.com, JAKARTA - PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) bersama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, membangun tangki septik komunal berbasis teknologi biogas di Rusunami Bidara Cina.
Program ini menjadi bagian dari kampanye Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) serta upaya mendorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kawasan tersebut.
Berdasarkan data, akses masyarakat Jakarta Timur terhadap fasilitas jamban baru mencapai 90,52%. Salah satu titik rawan praktik BABS adalah Rusunami Bidara Cina, di mana limbah domestik langsung dialirkan ke selokan dan bermuara di Sungai Ciliwung.
Kondisi ini memicu permasalahan lingkungan yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, terutama penyakit berbasis lingkungan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengapresiasi kolaborasi antara PT JIEP dan Pemerintah Kota Jakarta Timur yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan sanitasi, tetapi juga memanfaatkan teknologi biogas sebagai energi alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Persoalan BABS memang menjadi perhatian serius karena berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Kolaborasi pemerintah dan swasta sangat penting untuk mewujudkan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan menuju Kota Global,” ujar Pram12`ono.
Direktur Utama PT JIEP, Satrio Witjaksono, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan yang ditujukan langsung kepada 688 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.064 jiwa di Rusunami Bidara Cina.
“Kami ingin menghadirkan solusi nyata dengan membangun tangki septik komunal berbasis teknologi biogas yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Satrio.