Awal Mula Dualisme Kepengurusan Kebun Binatang Bandung

1 month ago 31

Jumat, 15 Agustus 2025 – 11:32 WIB

Awal Mula Dualisme Kepengurusan Kebun Binatang Bandung - JPNN.com Jabar

Kebun Binatang Bandung ditutup sementara dikarenakan konflik internal manajemen yang masih terjadi. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kisruh pengelolaan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo sampai hari ini masih berlangsung.

Teranyar, Kebun Binatang Bandung terpaksa ditutup untuk sementara, buntut kerusuhan yang terjadi pekan lalu. Ratusan satwa pun terancam sebab kedua belah pihak yang masih saling klaim kepengurusan.

John Sumampauw disebut telah mengelola Kebun Binatang Bandung sejak 2017, sehingga bukan pengelola baru lembaga konservasi tersebut.

Juru Bicara YMT Ully Rangkuti mengatakan, masuknya John Sumampauw dan Tony Sumampauw bermula pada 2016 ketika pengelola sebelumnya, Romly Bratakoesoema meminta bantuan untuk membenahi Kebun Binatang Bandung.

“Pada 2017, kami resmi masuk kepengurusan melalui akta nomor 21 atas permintaan Pak Romly. Pak Romly memberikan kewenangan penuh kepada Pak Tony Sumampau untuk membuat susunan kepengurusan," kata Ully di Bandung, Jumat (15/8/2025).

Dalam susunan kepengurusan itu, John Sumampauw ditunjuk sebagai Ketua Pengurus dan Tony Sumampau sebagai Pembina. Saat itu, kondisi Kebun Binatang Bandung dinilai memprihatinkan dan perlu penanganan profesional.

"Salah satu contohnya ada gajah mati dan di dalam tubuhnya ditemukan infeksi dan peradangan pada organ-organ vital. Saat itu juga tidak ada dokter hewan. Kandang-kandang juga tidak layak," papar Ully.

Kematian gajah yang bernama Yani ini mengundang reaksi keras dari Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, juga dari berbagai kalangan, lokal hingga internasional. Ridwan Kamil bahkan sempat berencana mengambil langkah hukum atas kejadian itu.

Kisruh pengelolaan Kebun Binatang Bandung sampai hari ini masih berlangsung. Begini duduk perkara kasus tersebut.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Read Entire Article
| | | |