bali.jpnn.com, DENPASAR - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) terus memperkuat ekosistem animasi nasional agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi negara.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu saat membuka Bali Animation Film Market (BAFM) 2025 mengatakan kualitas Intellectual Property (IP) animasi Indonesia saat ini sudah sangat mumpuni dan kompetitif di level global.
Namun, keunggulan produk saja tidak cukup.
Menurut Ayu, sapaan akrabnya, tantangan besar yang kini dihadapi adalah memperkuat aspek distribusi dan komersialisasi.
“Kalau soal produk, IP animasi Indonesia sudah luar biasa.
Fokus kami sekarang adalah membuka jalur distribusi agar karya-karya ini bisa dikomersialkan dan memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi negara,” ujar Agustini Rahayu di Rumah Tanjung Bungkak, Denpasar, Sabtu (20/12).
Ia juga menyoroti fenomena banyaknya kreator animasi Indonesia yang telah berkarier di kancah internasional secara individual.
Namun, sayang prestasi tersebut sering kali belum tercatat sebagai kekuatan ekonomi nasional karena kurangnya wadah industri yang terintegrasi.



















































