Bahaya Kanker Leher Rahim, Kemenkes Dorong Vaksin HPV Mulai Dilakukan Sejak Anak Usia 11 Tahun

1 month ago 28

Kamis, 14 Agustus 2025 – 17:25 WIB

Bahaya Kanker Leher Rahim, Kemenkes Dorong Vaksin HPV Mulai Dilakukan Sejak Anak Usia 11 Tahun - JPNN.com Jabar

Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, Dokter Spesialis Anak RSHS Bandung, dr Rodman Tarigan, saat memberikan sosialisasi 'Tenang untuk Menang 2025' di SMP Negeri 2 Bandung, Kamis (14/8/2025). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kanker leher rahim masih menjadi salah satu ancaman kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2022, terdapat lebih dari 36 ribu kasus baru kanker leher rahim di Indonesia, dengan lebih dari 20 ribu kematian akibat penyakit ini.

Padahal, kanker ini sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan imunisasi HPV. Tanpa upaya pencegahan yang sistematis dan berkelanjutan, Indonesia diperkirakan akan kehilangan 1,7 juta perempuan pada 2070.

Sebagai bentuk edukasi dan pencegahan dini, kampanye kesehatan ‘Tenang untuk Menang 2025’ resmi dimulai di Bandung.

Kegiatan ini mendorong kesadaran publik akan pentingnya pencegahan kanker leher rahim.

Diinisiasi oleh MSD Indonesia dan didukung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kampanye ini hadir dengan pendekatan yang lebih interaktif, partisipatif, dan dekat dengan komunitas.

Titik pertama kegiatan kampanye digelar di SMP Negeri 2 Bandung pada Kamis (14/8/2025).

Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi perempuan melalui implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023 – 2030.

Menurutnya, ini bukan sekadar kebijakan, melainkan bentuk nyata perlindungan negara terhadap perempuan Indonesia.

Kemenkes melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai kanker leher rahim kepada pelajar tingkat SMP di Kota Bandung.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Read Entire Article
| | | |