jpnn.com - JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik Sudaryati Deyang mengatakan bahwa tidak ada keharusan siswa yang libur untuk datang ke sekolah mengambil paket Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut dia, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG hanya menawarkan kepada sekolah-sekolah penerima manfaat, jika ingin menerima MBG, mereka dipersilakan untuk mengajukan.
Hidangan MBG akan diantarkan SPPG sesuai dengan permintaan sekolah, dalam bentuk makanan kering.
“Jadi, anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah. Silakan saja kalau makanan MBG itu diambil ibunya, ayahnya, atau saudaranya,” ujar Nanik pada Selasa (23/12).
“Kalau misalnya sekolah tidak mau menerima, wali murid juga tidak mau, maka juga tidak apa-apa, dan tidak dipaksa. Jadi, tidak ada yang memaksa anak-anak libur ke sekolah untuk mengambil MBG,” imbuhnya.
Nanik juga meluruskan tudingan beberapa kalangan yang mengatakan bahwa pemberian MBG di saat liburan untuk menghabiskan anggaran.
Dia mengaku justru sebaliknya, karena BGN menghemat anggaran di 2025 hingga mencapai Rp 71 triliun.
“Targetnya untuk enam juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah dan 3B, tetapi ternyata kami bisa memberi manfaat kepada 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B,” kata Nanik.






















































