jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kinerja keuangan yang impresif pada akhir 2024, dengan laba bersih mencapai Rp7,01 triliun, tumbuh 22,83% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan signifikan dalam Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, dan aset perusahaan.
"Fokus pada pembiayaan berkualitas, transformasi digital, dan inovasi menjadi kunci keberhasilan BSI di tengah tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian," kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, Jumat (7/2).
Dia menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan periode yang menantang, terutama dengan likuiditas ketat dan persaingan pasar tinggi. Namun, BSI berhasil mempertahankan pertumbuhan yang konsisten di atas rata-rata industri perbankan.
“Alhamdulillah, kinerja yang dicapai menggembirakan bahkan melebihi ekspektasi. BSI selalu tumbuh di atas pertumbuhan industri sejak berdiri hingga saat ini,” ujar Hery.
BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46% menjadi Rp327,45 triliun, didorong oleh peningkatan dana murah (CASA) yang mencapai Rp197 triliun atau 60,12% dari total DPK.
Selain itu, penyaluran pembiayaan BSI juga tumbuh 15,88% yoy menjadi Rp278,48 triliun, dengan peningkatan di semua segmen, termasuk wholesale, ritel, dan konsumer.
Transformasi digital menjadi salah satu pilar utama BSI dalam menjaga momentum pertumbuhan. Pada November 2024, BSI meluncurkan SuperApp BYOND by BSI, yang berhasil menarik 2 juta pengguna dengan 16 juta transaksi.