bali.jpnn.com, NUSA DUA - Path to Sustainable Growth yang berlangsung di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, telah berakhir.
Pertemuan tahunan yang berlangsung pada Kamis (8/5) lalu itu diikuti para ahli dengan tujuan utama membentuk pariwisata yang bertanggung jawab, inklusif dan menguntungkan.
Acara ini menampilkan para pembicara dari berbagai industri, dan menyatukan para pakar keberlanjutan global, pemilik bisnis, pembuat kebijakan, dan beragam komunitas.
Asisten Deputi Manajemen Usaha Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata Amnu Fuadiy mengatakan pemerintah mempromosikan pariwisata berkelanjutan melalui lima program prioritas.
Mulai dari gerakan pariwisata bersih, praktik digitalisasi untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pemasaran dan memanfaatkan minat unik sebagai daya tarik utama untuk pariwisata kelas atas.
“Prioritas berikutnya adalah menyelenggarakan acara yang menampilkan warisan budaya Indonesia yang kaya, dan memperluas jumlah desa wisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Amnu Fuadiy.
Sejumlah pembicara terlibat membagikan visi sesuai dengan keahliannya masing-masing dalam diskusi panel yang digelar terpisah.
Alistair Speirs pada diskusi panel pertama dengan topik Blueprint for Building Sustainable Destinations mengungkap tantangan dalam menjalankan inisiasi keberlanjutan.