jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ikut menanggapi penggunaan sound horeg yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat Jawa Timur.
Menurutnya, festival sound horeg boleh digelar, asal mempertimbangkan faktor kesehatan.
“Sound horeg boleh diteruskan asal tidak mengganggu kesehatan," kata Cak Imin di Graha Unesa, Kamis (14/8).
Menurutnya, dilihat dari segi ekonomi sound horeg memberikan dampak positif, asalkan tidak mengganggu kesehatan warga.
"Sound horeg terdampak ekonomi, tetapi jangan mengganggu kesehatan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Jatim bersama Forkopimda Jatim menerbitkan Surat Edaran Bersama terkait pembatasan penggunaan pengeras suara atau sound system.
Aturan itu ditetapkan dalam SE Bersama Nomor 300.1/ 6902/209.5/2025, Nomor SE/ 1/VIII/ 2025 dan Nomor SE/10/VIII/ 2025 tanggal 6 Agustus 2025 tentang penggunaan sound system/pengeras suara di wilayah Jawa Timur diterbitkan untuk menjadi pedoman bersama dengan tujuan agar penggunaan sound system di masyarakat tidak melanggar norma agama, norma kesusilaan dan norma hukum.
Berdasarkan aturan, kegiatan sound system statis atau di tempat diberi toleransi hingga 120 desibel, sedangkan kegiatan non-statis atau berpindah lokasi dibatasi maksimal 85 desibel.