jatim.jpnn.com, MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang tengah menyusun peta rawan bencana sebagai upaya mempercepat proses mitigasi di tingkat kewilayahan.
“Petanya sedang kami susun untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Ini akan menjadi bahan mitigasi bagi pejabat kewilayahan dan kami,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno, Jumat (5/12).
Prayitno menjelaskan setelah rampung, peta tersebut akan langsung didistribusikan ke seluruh pejabat wilayah, mulai dari camat, lurah, hingga ketua RT dan RW.
Menurutnya, keberadaan peta rawan bencana sangat penting agar setiap wilayah memiliki panduan ketika muncul potensi bencana.
Apabila setiap wilayah sudah pegang peta, saat terjadi potensi bencana bisa langsung mengambil langkah cepat, mulai dari desain alur evakuasi, penentuan titik pengungsian, sampai mitigasi sosial dan struktural.
Penyusunan peta ini sekaligus menjadi langkah BPBD Kota Malang untuk mengefektifkan upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir.
Sebab, pada Kamis (4/12), sebanyak 39 titik di tiga kecamatan, yakni Sukun, Blimbing, dan Lowokwaru, sempat dilanda banjir akibat hujan deras.
Dari peta tersebut, pejabat wilayah bersama masyarakat juga akan memetakan penyebab terjadinya bencana, apakah karena persoalan drainase atau faktor lain.



















































