jabar.jpnn.com, JAKARTA - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara masih menyisakan duka mendalam bagi ribuan warga.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 10 Desember 2025, total korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 969 jiwa.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 338 korban jiwa berasal dari Sumatera Utara, sementara 138 orang lainnya dilaporkan hilang.
Di tengah upaya penanganan yang terus dilakukan pemerintah, kelompok relawan dan masyarakat sipil turut bergerak membantu warga terdampak.
Salah satunya adalah MyFundAction yang menurunkan tim respon cepat sejak awal Desember 2025 untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan mengakses kebutuhan dasar.
MyFundAction memusatkan bantuan di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah.
Di lokasi tersebut, tim mendirikan dapur umum yang beroperasi penuh selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 Desember 2025.
Dapur umum ini difungsikan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak yang tidak dapat memasak secara mandiri akibat kerusakan dapur rumah, terendam banjir, serta terputusnya aliran listrik.



















































