jpnn.com - Belum kering air mata warga Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Sejak 25 November 2025, tiga provinsi itu menghadapi luka ekologis yang sama: banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang duka yang merayap dari kampung ke kampung.
Di pengungsian, mereka menjemur pakaian yang tidak pernah benar-benar kering.
Sambil memeluk anak-anak yang bertanya: “Kapan rumah kita Kembali?”
Ini bukan sekadar bencana musiman. Ini tragedi kemanusiaan yang mengoyak hati kita sebagai bangsa.
Para ahli lingkungan selalu mengingatkan: data tidak pernah bohong.
Bencana Sumut–Sumbar–Aceh bukan satu-satunya. Juga bukan yang pertama.
Dari waktu ke waktu berulang dengan cerita yang mirip.






















































