jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersikukuh untuk tidak akan mencabut kebijakan larangan studi tur bagi pelajar.
Dedi mengeklaim jika kebijakannya ini tidak membebankan masyarakat kecil, dengan iuran studi tur.
Ia heran, sebab kebijakannya ini berkaitan dengan larangan studi tur bagi pelajar, sedangkan yang melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate, Senin (21/7) dari kalangan pengusaha dan pekerja pariwisata.
Ia pun mengetahui terdapat asosiasi Jeep di Yogyakarta yang ikut mendukung aksi demo tersebut.
"Saya sampaikan hari kemarin ada demonstrasi di Gedung Sate, bahkan melakukan blokade jalan di jalan Flyover Pasupasti."
"Mereka adalah para pelaku jasa usaha kepariwisataan baik penyelenggara travel kemudian sopir bus, pengusaha bus mendesak saya mencabut sk larangan studi tur yang protes itu adalah kegiatan pariwisata. SK saya adalah SK studi tur," kata Dedi dikutip dari laman instagramnya, Selasa (22/7).
Dengan fakta tersebut, ia mengungkapkan bahwa kegiatan studi tur selama ini merupakan ajang untuk piknik.
Sebab mereka yang berdemonstrasi meminta larangan studi tur dicabut berasal dari jasa kepariwisataan.