jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Alfath Bagus Panuntun El Nur mengkritik kebijakan kenaikan gaji anggota DPR RI.
Menurut Alfath, kenaikan gaji anggota DPR RI sangat tidak empatik di tengah kondisi perekonomian yang sulit.
“Kondisi ini makin diperparah ketika kondisi perekonomian masyarakat sedang sulit, rakyat tidak punya pilihan atas pekerjaan dan gaji yang layak, serta minimnya keteladanan politisi,” kata Alfath, Selasa (26/8).
Ia menilai kesenjangan penghasilan antara DPR dan rakyat memiliki dampak yang perlu diperhatikan.
Alfath memberikan contoh di Amerika Serikat, Singapura dan Filipina rasio gaji DPR dengan gaji UMR tidak terpaut jauh.
Kesenjangan ini dianggap dapat mengarah pada tingginya tingkat ketidakpercayaan publik pada DPR atau bahkan partai politik.
“Rendahnya kapasitas individu hingga produktivitas kinerja DPR membuat rakyat muak dan memilih abai pada proses politik, membuat demokrasi yang minim partisipasi,” katanya.
Ia menilai di tengah situasi ekonomi rakyat yang sulit seharusnya privilege DPR dan pejabat publik secara umum seharusnya makin dikurangi. (mcr25/jpnn)