jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Teknologi (Kemediktisantek) atas keberhasilan menjalankan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Penghargaan diterima langsung oleh Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, Jumat (20/12). Penghargaan ini menegaskan komitmen kampus tersebut dalam memperluas akses pendidikan tinggi yang inklusif.
Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono yang mengatakan capaian ini sebagai hasil kerja kolektif sivitas akademika dalam mendukung pembelajaran sepanjang hayat.
“Program RPL menjadi jembatan penting bagi masyarakat, khususnya para profesional dan pekerja berpengalaman, untuk melanjutkan pendidikan tinggi secara lebih adil dan bermakna. Penghargaan ini memotivasi Unusa untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” ujar Triyogi.
Dia menambahkan bahwa RPL merupakan bentuk keadilan pendidikan melalui pengakuan pengalaman dan kompetensi masyarakat di luar jalur formal.
“Program RPL kami yakini sebagai bentuk keadilan pendidikan, karena memberi pengakuan atas pengalaman dan kompetensi yang diperoleh masyarakat di luar jalur pendidikan formal,” katanya.
RPL Unusa memungkinkan mahasiswa mengonversi pengalaman kerja maupun pendidikan nonformal menjadi capaian pembelajaran yang diakui sehingga studi dapat ditempuh lebih efisien tanpa mengurangi mutu akademik.
Program ini telah dikembangkan di berbagai prodi, terutama bidang kesehatan dan keilmuan terapan.


















































