jateng.jpnn.com, MUNICH - Tepat pada Minggu (1/6) pukul 02.00 WIB, Allianz Arena di Muenchen akan menjadi saksi pertarungan epik dua raksasa Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan, dalam laga final Liga Champions musim ini. Duel yang disebut-sebut sebagai 'pertemuan pertama penuh sejarah' ini menjanjikan adu strategi dan semangat juang yang membara.
PSG datang ke final dengan rekam jejak impresif. Di bawah arahan pelatih Luis Enrique, skuad Les Parisiens menunjukkan konsistensi luar biasa. Mereka melangkah ke final dengan menyingkirkan tim-tim kuat seperti Arsenal (agregat 3-1), Aston Villa, dan Liverpool.
Kunci keberhasilan PSG terletak pada keseimbangan permainan kolektif dan ketajaman pemain sayap Ousmane Dembélé yang telah mencetak 8 gol dan memberikan 4 assist sepanjang turnamen.
Di sisi lain, Inter Milan juga bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Berkat semangat pantang menyerah, Inter berhasil melewati laga dramatis melawan Barcelona dengan agregat 7-6. Kemenangan 4-3 di leg kedua membuktikan mental baja skuad asuhan Simone Inzaghi.
Duo penyerang Lautaro Martínez dan Marcus Thuram menjadi momok bagi pertahanan lawan, sementara peran kreatif Hakan Çalhano?lu di lini tengah menjadi kunci penguasaan bola dan pengaturan serangan.
Prediksi Formasi & Strategi
PSG kemungkinan akan mengusung formasi 4-3-3 yang agresif, dengan Donnarumma di bawah mistar, didukung pertahanan solid Marquinhos dan Achraf Hakimi. Trio tengah Vitinha, Fabián Ruiz, dan Neves siap mengalirkan bola ke lini depan, tempat Dembélé, Khvicha Kvaratskhelia, dan Désiré Doué mengintai peluang mencetak gol.
Inter Milan kemungkinan memakai formasi 3-5-2 klasik yang mengandalkan kedalaman lini tengah. Dengan Handanovi? menjaga gawang, pertahanan tiga pemain bertahan dan sayap aktif Dumfries serta Gosens akan menjadi benteng utama. Barella, Çalhano?lu, dan Mkhitaryan akan berperan sebagai motor serangan, mendukung duet maut Martínez dan Thuram di depan.