jpnn.com, YOGYAKARTA - Aliran Selokan Mataram di Dusun Trini, Kelurahan Trihanggo, Gamping, Sleman, tak lagi identik dengan sampah dan bau tidak sedap.
Ratusan warga turun ke sungai, sebagian menaiki perahu karet berwarna kuning dan biru, menyusuri arus sambil memunguti plastik, kayu, dan sedimen yang selama ini mengendap.
Di antara mereka, ada tokoh Ganjar Pranowo ikut larut. Ia datang tak membawa pidato panjang, melainkan menyusuri sungai, berbincang dengan warga, dan ikut menanam pohon tabebuya di tepi Selokan Mataram.
Anggo Setiawan, Ketua RT 07 RW 15 Dusun Trini menuturkan bahwa Selokan Mataram yang kini bersih menyimpan cerita sederhana.
“Awalnya hanya bersih-bersih menjelang 17 Agustus, tetapi setelah itu terpikir, kenapa tidak dimanfaatkan jadi wisata rafting kampung,” ujar Anggo.
Ide itu ditangkap para pemuda. Mereka patungan membeli perahu karet, membentuk komunitas yang kini dikenal sebagai Semar Rafting (Selokan Mataram Rafting).
Aktivitas susur sungai pun dibuat menyenangkan sembari naik perahu sambil membersihkan sampah.
"Tanpa diduga, kegiatan itu viral. Media banyak yang meliput, warga berdatangan," katanya.






















































