jatim.jpnn.com, SURABAYA - Penyakit Stroke bisa menyerang siapapun tanpa terkecuali. Umumnya penyakit itu diderita pasien usia 50-60 tahun, tetapi kini bisa menyerang pasien umur 30-40 tahun
Dokter Spesialis Neurologi National Hospital dr Erik Tanoto, Sp.N, membeberkan kasus stroke akibat penyumbatan lebih sering ditemui dibanding perdarahan.
“Faktor risikonya beragam, mulai dari hipertensi, diabetes, hingga kolesterol tinggi. Kalau dulu stroke lebih banyak dialami usia 50 sampai 60 tahun, sekarang tren berubah,” beber dr Erik.
Dia menambahkan, pasien usia 30 hingga 40 tahun makin sering datang dengan gejala stroke. Gaya hidup, makanan cepat saji, hingga konsumsi gula tinggi menjadi pemicunya.
“Dalam setahun terakhir, kasus stroke yang ditangani dengan tindakan trombolisis maupun thrombectomy di National Hospital meningkat hingga 100 persen,” tuturnya.
Dia menyebut sekitar 20–30 persen pasien stroke datang ke rumah sakit dalam kurun waktu sebulan.
“Pasien yang datang ke kami bisa ditangani dengan metode ini. Namun, yang terlambat datang biasanya hanya bisa diberikan obat oral,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Spesialis bedah saraf neurovaskular National Hospital Dr dr Nur Setiawan Suroto, Sp.BS (K). Menurutnya, tindakan thrombectomy bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menekan risiko kecacatan permanen.



















































