jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Saman (32) warga Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, sejatinya dipercaya menjaga keamanan mahasiswa yang sedang menjalankan KKN. Dia ditunjuk langsung oleh kepala desa untuk memberi rasa aman kepada para mahasiswa rantau yang tinggal sementara di desanya.
Namun, siapa sangka, pria yang seharusnya menjadi penjaga itu justru menjadi dalang hilangnya dua sepeda motor milik mahasiswa KKN Universitas Jember dan Universitas Islam Negeri KH Achmad Sidiq (UIN KHAS).
Yang lebih mencengangkan, alasannya melakukan aksi itu bukan karena faktor ekonomi semata.
Dalam pengakuannya, Saman merasa sakit hati dan tersinggung karena beberapa mahasiswa-khususnya mahasiswa laki-laki-dianggap bersikap dingin dan enggan menyapa dirinya.
“Sombong mereka gak mau nyapa, kalau yang perempuan sih masih nyapa. Namun, yang laki-laki disapa tidak dijawab,” kata Saman saat konferensi pers di Mapolres Lumajang, Sabtu (17/8).
Baginya, sapaan ringan atau sekadar senyuman sudah cukup. Merasa diabaikan, dia mulai menyimpan rasa kesal hingga akhirnya nekat mencuri motor milik mahasiswa tersebut.
Tak hanya satu, Saman bersama seorang rekannya yang kini masih buron, berhasil mengambil dua unit sepeda motor saat para mahasiswa tengah beraktivitas malam hari, sedangkan si rekan kini masih dalam pengejaran polisi.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar aksi pencurian itu dilakukan Saman dengan cara memanjat dinding balai desa menggunakan tangga bambu milik warga sekitar.