jatim.jpnn.com, SURABAYA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menembus rekor tertinggi atau all time high (ATH) mendekati level 8.000 sesuai prediksi Founder & CEO Astronacci International Dr Gema Goeyardi.
Prediksi itu disampaikan Gema sejak Maret 2025 dalam analisis Eye of Future, di tengah ketidakpastian pasar akibat isu tarif war dan gejolak ekonomi global. Saat banyak analis menyerukan untuk cash out, Gema justru meminta investor bersabar.
“Prediksi ini bukan hasil tebakan. Semua dihitung detail dengan metode Time Trading sehingga investor tahu kapan pasar berhenti turun atau mulai naik,” ujar Gema dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8).
Pada 7 April 2025 Gema memprediksi IHSG akan berhenti turun. Tanggal itu terbukti menjadi titik terendah sebelum indeks meroket. Lalu pada Juli–Agustus, ia kembali memprediksi 5–6 Agustus sebagai titik balik sebelum ATH, dan terbukti di pasar.
Menanggapi IHSG yang sudah tembus 7.900, Gema menilai kenaikan ini bukan sekadar euforia jelang HUT ke-80 RI.
“Arah besarnya sudah terbaca sejak awal tahun. Sentimen perayaan memang mempercepat pergerakan,” katanya.
Dia mengakui aksi ambil untung setelah 17 Agustus wajar terjadi.
“Selama support kunci bertahan, tren naik aman. Level 8.000 bisa tercapai dan peluang naik tetap ada, meski perlu konsolidasi sehat,” tuturnya