jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, Maluku hingga Papua bagian selatan masuk dalam zona berpotensi mengalami hujan intens yang memicu longsor dan banjir.
Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan Universtias Gadjah Mada Dwikorita Karnawati mengatakan bencana di Sumatra menjadi penanda hal serupa bisa terjadi di wilayah yang memiliki karakter bentang alam yang mirip.
“Wilayah-wilayah tersebut seharusnya berada dalam kondisi siaga terhadap cuaca ekstrem sebagaimana yang baru saja terjadi di Sumatra,” katanya, Jumat (5/12).
Ia menjelaskan bahwa kondisi atmosfer dan intensitas hujan saat ini dapat memicu kejadian ekstrem di wilayah-wilayah rawan.
Campuran lumpur, material kayu, batu dan sedimen dapat melaju dengan kecepatan tinggi ketika diguyur hujan di kawasan pegunungan.
Hanya dalam hitungan detik debris dapat merusak permukiman dan fasilitasi umum seperti yang terjadi di Sumatra.
“Aliran debris seperti ini sangat destruktif dan menuntut respons segera dari warga yang berada di zona rentan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya identifikasi ulang zona merah dan pembatasan aktivitas manusia selama periode peringatan dini dan menyiapkan jalur evakuasi sebagai langkah mitigasi.



















































