jatim.jpnn.com, SURABAYA - Malam makin larut, menunjukkan pukul 00.00 WIB pada Minggu (31/8). Di tengah suasana gelap gulita ditemani dinginnya angin yang menusuk sampai ke tulang, warga RW 03 Jagir Sidomukti, Kecamatan Wonokromo Surabaya justru terjaga dari tidurnya.
Lalu lalang kendaraan tak luput dari perhatian masyarakat. Kekhawatiran itu muncul karena situasi Kota Pahlawan yang mencekam akibat aksi demonstrasi di sejumlah titik ricuh.
Kerusuhan yang terjadi selama dua hari, sejak 29-30 Agustus 2025 menyebabkan sejumlah fasilitas publik rusak, bahkan Gedung Negara Grahadi tak luput dari sasaran amukan massa.
Mereka menjarah isi dari bangunan yang ditetapkan cagar budaya tersebut. Lalu berujung membakar Gedung Grahadi sisi kanan.
Warga RW 03 Jagir Sidomukti Wonokromo sepakat, perusakan sarana dan prasarana bukanlah bagian dari menyuarakan aspirasi, melainkan anarkisme.
Terlebih, kerusuhan itu juga dinilai sebagai upaya memecah persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam diri Arek-arek Suroboyo.
Tak mau berlarut dengan situasi itu, warga RW 03 Jagir Sidomukti akhirnya berinisiatif menjaga kantor Polsek Wonokromo, demi terhindar dari sasaran amuk massa.
Pasalnya, objek pos lalu lintas yang berada di sepanjang jalan mulai dari Jalan Urip Sumoharjo, Tamang Bungkul, hingga di Kebun Binatang Surabaya menjadi incaran perusakan hingga Sabtu (30/8) dini hari.



















































