jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar dua pelatihan strategis secara simultan di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh 160 peserta (terdiri dari petani, UMKM, dan perwakilan koperasi se-Jawa Barat) ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan pemasaran digital petani dan inefisiensi rantai pasok logistik antar-daerah.
?Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leon Alpha Edison, mengatakan, pelatihan ini merupakan intervensi konkret berdasarkan temuan atau belanja masalah Kemenko PM beberapa minggu sebelumnya.
Di antaranya, petani muda belum memiliki kemampuan mumpuni dalam pemasaran produk secara mandiri melalui platform digital.
Kemudian, langkanya koperasi yang bergerak sebagai offtaker di daerah masing-masing, sehingga terjadi inefisiensi dan biaya logistik yang tinggi.
?"Kami hadir hari ini untuk menjawab tantangan yang kami temukan langsung di lapangan," ujar Leon dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com.
Adapun uUntuk menjawab dua tantangan tersebut, Kemenko PM menginisiasi dua pelatihan terfokus.
Pertama, 'Pelatihan Berdaya Bersama' yang dikhususkan untuk 100 petani muda dan UMKM.



















































