jpnn.com, JAWA BARAT - Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengapresiasi PT Semen Indonesia (SIG) atas komitmen dan konsistensi perusahaan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan yang menyelaraskan antara aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
Hal tersebut dia sampaikan saat berkunjung ke Pabrik SIG di Narogong, Bogor, Jawa Barat untuk melihat langsung implementasi standar industri hijau yang dijalankan oleh anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, pada Senin (23/6).
Faisol berpendapat SIG bisa menjadi praktik terbaik dalam penerapan prinsip industri hijau, tidak hanya bagi industri semen secara khusus, namun bagi sektor industri nasional secara umum.
“SIG Group telah menjadi contoh bagaimana kinerja industri harus comply (patuh) dengan standar industri hijau. Kami memahami bahwa seluruh perusahaan di sub sektor industri semen memiliki komitmen yang tinggi dan sudah menjadi contoh praktik bisnis terbaik untuk industri yang lain. Kami berharap apa yang sudah dilakukan oleh industri semen bisa diikuti oleh industri dan asosiasi industri di sub sektor yang lain,” kata Faisol.
Faisol menambahkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tentang Perindustrian, penerapan industri hijau didasarkan pada tiga pilar utama, yaitu efisiensi dan efektivitas sumber daya, perlindungan lingkungan, dan manfaat sosial.
“SIG berupaya melakukan inovasi untuk efisiensi sumber daya dan penggunaan energi, bahkan konsistensinya terbukti mendapatkan penghargaan-penghargaan dari Kementerian Perindustrian,” kata Faisol.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia, Lilik Unggul Raharjo mengatakan akselerasi industri hijau sangat penting bagi industri semen.
Selain kontribusi terhadap upaya dekarbonisasi di dalam negeri, juga untuk mengantisipasi kebijakan batasan emisi karbon, baik yang akan diterapkan pemerintah dalam kebijakan nilai ekonomi karbon, dan juga yang ditetapkan oleh negara-negara tujuan ekspor.