bali.jpnn.com, JAKARTA - Dirjen KI Kemenkum Razilu menegaskan Kekayaan Intelektual terbukti berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Razilu, peningkatan investasi global terhadap aset tak berwujud seperti KI, merek, dan riset yang naik menjadi 13,6 persen pada 2024 membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadikan KI sebagai penggerak ekonomi nasional.
Investasi pada aset fisik sebaliknya turun menjadi 11 persen.
Pertumbuhan permohonan KI di Indonesia mencapai rata-rata 18,5 persen per tahun dalam satu dekade terakhir.
"Hal ini didorong oleh digitalisasi layanan DJKI dan berbagai kebijakan strategis,” ujar Razilu saat memaparkan laporan IP Outlook 2025 dalam forum IPXpose Indonesia 2025 di SMESCO Jakarta, Rabu (13/8) kemarin.
Menariknya, selama sembilan tahun terakhir, permohonan merek selalu dominan.
Namun, pada 2024, hak cipta untuk pertama kalinya mengambil porsi terbesar mencapai lebih dari 50 persen dari total permohonan.
Tren serupa juga terjadi pada permohonan Indikasi Geografis.