jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai berlebihan anggapan yang menyebut langkah pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI sebagai tindakan makar.
"Terlalu berlebih-lebihan kalau menganggap bendera One Piece sebagai tindakan makar," kata dia melalui layanan pesan, Minggu (3/8).
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI itu mengatakan langkah pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI sebenarnya bentuk ekspresi publik terhadap sebuah cerita.
"Ini lebih pada bentuk ekspresi sebagian publik yang mengenal komik One Piece untuk menunjukan adanya hal yang kurang beres dalam sistem kekuasaan," kata Andreas.
Dia pun menyebutkan pemerintah seharusnya menjadikan fenomena pengibaran bendera One Piece oleh beberapa warga sebagai momen berbenah.
"Pemerintah yang bijak tentu akan melihat ini sebagai wahana introspeksi," kata legislator Dapil I Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Sebelumnya, anggota DPR RI Firman Soebagyo menyebut upaya pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah.
Firman menilai tindakan itu sebagai bentuk kemerosotan pemahaman terhadap ideologi negara, sekaligus sebagai bentuk provokasi.