jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tengah menggarap proyek pengerjaan drainase atau saluran air untuk mengatasi banjir yang terjadi kala hujan deras melanda.
Saat ini, progres pengerjaan saluran air hingga awal November 2025 mencapai 70 persen. Seluruh pengerjaan ditargetkan tuntas Desember atau sebelum puncak musim hujan yang diprediksi terjadi Januari-Februari 2026.
"Untuk saat ini update kami, paket-paket pekerjaan drainase itu sudah 70 persen kami selesaikan. Kemudian yang 20 persen selesai di akhir November, sisanya insyaallah kita selesaikan di Desember," Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi, Selasa (4/11).
Syamsul mengungkapkan salah satu proyek besar yang tengah dikebut DSDABM berada di kawasan Benowo, Surabaya Barat.
Proyek drainase tersebut dikerjakan menggunakan metode penutupan total saluran agar hasilnya maksimal.
"Yang (selesai) sampai Desember itu yang (proyek) besar-besar. Seperti drainase Benowo, itu harus kita selesaikan karena untuk pengerjaan proyek besar ini kami harus menutup total salurannya," jelas Syamsul.
Namun, Syamsul menyebut metode tersebut memiliki konsekuensi teknis, yakni aliran air harus dialihkan sementara menggunakan pompa portable atau pompa mobile yang kapasitasnya terbatas dibandingkan aliran alami.
"Kalau ditutup total otomatis airnya itu cuma bisa kita alihkan dengan pompa, tetapi kapasitasnya sangat kecil dibandingkan aliran alami," terangnya.



















































