jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Usia senja seringkali membawa serta berbagai keluhan kesehatan, dan salah satu yang paling umum adalah nyeri lutut.
Rasa sakit yang menusuk, kaku, atau bahkan bengkak pada lutut dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan membatasi kemandirian para lansia.
Lantas, mengapa nyeri lutut begitu sering menghampiri mereka yang sudah lanjut usia?
Konsultan Lutut & Pinggul Eka Hospital BSD, dr. Ricky Edwin P Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee menjelaskan seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan degeneratif, tak terkecuali pada persendian lutut.
Sendi lutut merupakan persendian terbesar dan paling kompleks dalam tubuh, bertugas menopang berat badan dan memungkinkan berbagai gerakan seperti berjalan, berlari, dan menekuk kaki.
"Proses penuaan membawa beberapa perubahan signifikan pada sendi lutut, seperti penipisan tulang rawan, penurunan produksi cairan sinovial hingga pelemahan otot dan ligamen," kata dr Ricky.
Penyebab umum nyeri lutut pada lansia
Selain perubahan degeneratif akibat penuaan, beberapa kondisi lain juga dapat menjadi penyebab umum nyeri lutut pada lansia seperti Osteoartritis, Artritis reumatoid, Gout, Pseudogout (Kondrokalsinosis), cedera lutut lama, Bursitis hingga Tendinitis.
Osteoartritis (OA) adalah penyebab nyeri lutut kronis yang paling sering terjadi pada lansia. Kerusakan kartilago menyebabkan tulang saling bergesekan, menimbulkan rasa sakit, kaku, dan pembengkakan.