jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menerima audiensi dari Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto, menegaskan komitmen asosiasi untuk memperkuat daya saing industri garmen dan tekstil nasional dengan berlandaskan nilai-nilai Ekonomi Pancasila.
Menurutnya, pendekatan ini mampu menjaga keseimbangan antara produktivitas industri, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan tenaga kerja.
AGTI memaparkan roadmap penguatan daya saing industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional melalui pendekatan analisis SWOT untuk memetakan peluang dan tantangan sektor tersebut ke depan.
Dalam waktu dua minggu, AGTI juga akan menyampaikan detail usulan dan langkah debottlenecking guna mempercepat penyelesaian hambatan yang dihadapi industri.
Anne menyampaikan bahwa audiensi tersebut menjadi momentum positif bagi industri TPT nasional.
“Tanggapan Pak Menkeu dan jajaran Kemenkeu memberi angin segar bagi industri garmen dan tekstil tanah air. Kami percaya membangun industri TPT bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga keadilan sosial, sesuai prinsip Ekonomi Pancasila. Pendekatannya tidak sekadar bisnis, melainkan menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja bersama pemerintah dan pekerja,” ujar Anne.
Lebih lanjut, Anne mengungkapkan bahwa AGTI bersama pemerintah, melalui koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang dipimpin Menkeu Purbaya, sedang menyiapkan langkah konkret memperkuat sektor padat karya tersebut.






















































