jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 15 akademisi, pengamat, dan praktisi di bidang pendidikan menulis tentang Abdul Mu’ti. Tulisan mereka mengulas soal kiprah sekretaris umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang kini menjadi menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen) itu.
Ke-15 penulis itu ialah Alissa Wahid, Doni Koesoema A, Haidar Bagir, Haryatmoko, Ismail Fahmi, Ki Darmaningtyas, Ki Saud Panjaitan XIII, Maila Dinia Husni Rahiem, Mark Hardy, Rhenald Kasali, Sri Widuri, Stephanie Riady, Suyanto, Syamsir Alam, dan Yuli Rahmawati. Syahdan, belasan tulisan itu menjadi buku berjudul ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua, Menggali Pokok-pokok Pikiran Abdul Mu’ti’ yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas.
Pemimpin Umum Harian Kompas Lilik Oetama menulis kata pengantar sekaligus testimoni berjudul ‘Abdul Mu’ti, Pendidikan Bermutu dan Media Untuk Masyarakat’ dalam buku itu.
“Buku ini didedikasikan untuk Prof Mu’ti atas dedikasinya yang luar biasa bagi pendidikan Indonesia,” ujar Wakil Pemimpin Umum Kompas Tri Agung Kristanto yang mewakili Lilik pada peluncuran buku tersebut di Jakarta pada Senin (27/10/2025) malam.
Sejumlah tokoh kondang yang menggeluti pendidikan, antara lain, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Mendikbud Kabinet Pembangunan VI Wardiman Djojonegoro, dan Mendiknas Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, tampak hadir pada acara itu. Ada pula pengusaha cum pendiri Universitas Pelita Harapan (UPH) James Riady yang terlihat duduk di kursi VIP bersama Haidar dan Mu’ti.
Tri Agung menambahkan dirinya sudah lama mengenal Mu’ti. Menurut dia, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang kini memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) itu merupakan sosok pendidik yang kerap melontarkan gagasan-gagasannya di media.
“Saya kenal Prof Mu’ti sudah lama, tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga sering mengomunikasikan pikiran-pikirannya melalui tulisan di media,” imbuh Tri.
Haedar Nashir dalam kata sambutannya pada acara itu menyebut buku tersebut merupakan kado tulisan dari para penulis hebat. “Saya yakini ini bukan hanya menjadi buku, tetapi juga menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan,” ucapnya.


















































