jatim.jpnn.com, SURABAYA - Keluarga TNI AL Tri Kumala Dewi diduga menjadi korban mafia tanah dan mafia peradilan di Surabaya. Tanah beserta rumahnya di Jalan Dr Soetomo Nomor 55 terancam dieksekusi.
Dugaan praktik mafia tanah dan mafia peradilan itu mendapat atensi dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jatim.
“GRIB akan all out melawan mafia tanah dan mafia peradilan. Kami akan ajak semua elemen. Hercules perintahkan seluruh anggota GRIB Jatim turun membantu orang terzalimi,” ujar Pembina GRIB Jaya Jatim, drg David Andreasmito, Selasa (25/2).
David menjelaskan Tri adalah anak dari Laksamana Soebroto Joedono yang kala itu menjabat sebagai Panglima Armada Nusantara dan memiliki hubungan dengan Pahlawan RI Yos Sudarso.
“Jadi, pada 1 Desember 1963, tanah dan rumah itu ditempati Laksamana Soebroto Joedono berdasarkan surat izin menempati rumah dari TNI AL Cq. Kodamar IV Surabaya. Lalu 28 November 1972, rumah itu dibeli secara resmi dengan pembayaran secara lunas,” jelasnya.
Sebagai ahli waris dari Laksamana Soebroto Joedono, Tri telah membayar bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sekitar Rp484 juta.
Permasalahan muncul pada tahun 1991. Tri tiba-tiba digugat seorang dokter bernama Hamzah Tedjakusuma ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Dia menggugat Tri atas objek yang dimiliki dengan dalih memiliki sertifikat HGB No 651/Kelurahan Soetomo.
“Gugatan itu dimenangkan Tri pada tahun 1997. Sebab, alat bukti HGB yang dilampirkan penggugat sudah habis masa berlakunya sejak tahun 1980,” katanya.
