bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) I Nyoman Sidakarya secara resmi menghentikan pencarian terhadap seluruh korban banjir di wilayah Bali, Kamis (18/9).
Keputusan menghentikan operasi SAR mencari korban banjir yang masih hilang itu merujuk pada UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
“Jumlah korban meninggal akibat bencana banjir yang melanda Bali ada sebanyak 18 orang, sedangkan yang belum ditemukan ada empat orang,” ujar I Nyoman Sidakarya, Kamis (18/9).
Menurut I Nyoman Sidakarya selaku SAR Mission Coordinator, selama tujuh hari pencarian di wilayah Badung, tim rescue telah mengerahkan seluruh kemampuan untuk menemukan korban.
Tim SAR melakukan penyisiran di sungai yang diduga korban hanyut, bahkan dengan menggunakan perahu karet.
Namun, upaya pencarian itu tidak membuahkan hasil.
Berdasar hasil evaluasi dan tidak ada tanda-tanda korban ditemukan, operasi SAR resmi dihentikan, Kamis hari ini.
“Upaya pencarian korban dengan mengerahkan unsur SAR gabungan dan pengerahan alat utama (Alut) resmi dihentikan,” kata I Nyoman Sidakarya.



















































