jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gaya komunikasi Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa, menuai pro dan kontra di masyarakat.
Sebagian menilai Purbaya mampu menyampaikan isu ekonomi dengan bahasa sederhana, terutama di kalangan muda. Namun, ada juga yang menilai gaya komunikasinya berpotensi memicu polemik.
Pakar Kajian Budaya dan Media Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Radius Setiyawan menilai gaya komunikasi Purbaya berciri dynamic style: lugas, cepat, dan langsung ke inti persoalan. Meski begitu, dia mengingatkan pentingnya sensitivitas sosial dalam setiap pernyataan publik.
“Pernyataan Purbaya sempat kontroversial ketika menyebut hanya mewakili sebagian kecil masyarakat di tengah situasi demonstrasi. Itu dianggap kurang memahami kondisi sosiologis saat itu, tetapi makin ke sini, Purbaya terlihat belajar. Dia mampu menjawab isu-isu makroekonomi, perbankan, hingga moneter dengan bahasa yang lebih sederhana,” kata Radius, Rabu (17/9).
Radius membandingkan gaya komunikasi sejumlah pemimpin politik di Indonesia. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikenal dengan systematic style yang runtut dan hati-hati.
Presiden Joko Widodo lebih egaliter dengan bahasa sederhana. Sedangkan Presiden Prabowo dan Menkeu Purbaya cenderung lebih dinamis, lugas, dan langsung.
“Setiap gaya punya kelebihan, tetapi yang terpenting, komunikasi politik bukan sekadar retorika. Dia harus paham denyut masyarakat. Kalau publik sedang marah atau kecewa, jangan sampai keluar kata-kata diskriminatif atau membuat masyarakat merasa tidak dianggap,” ucap Radius.
Dia juga mengingatkan komunikasi publik kini sama pentingnya dengan kinerja teknis.